Kidung Panji Wijayakrama. Kidung Panji Wijayakrama menyebutkan salah satu selir yang ikut memanaskan persaingan yakni Dyah Dara Petak Perempuan bergelar Indreswari ini berlomba dengan para selir untuk memperebutkan hati sang raja BACA JUGA Pria Viral Tendang Sesajen di Semeru Ditangkap di Bantul Suatu ketika Dyah Dara Petak diterima dalam pura dan bercumbu dengan.
Kidung Panji Wijayakrama menyatakan bahwa Dyah Dara Petak dianggap sebagai istri tertua meski berstatus selir Perempuan bergelar Indreswari ini memanaskan persaingan perempuan yang jadi istri istri sang raja Suatu ketika Dyah Dara Petak bercumbu dengan sang raja Raden Wijaya dalam pura ia disebut sri tinuheng pura Dyah Dara Petak bersaing dengan.
Ketika Raden Wijaya dan Pasukan Makan Buah Maja saat Kalah
Kidung Panji Wijayakrama misalnya menyebutkan terjadinya pemberontakan Kelana Bayangkara Negarakertagama mencatat adanya pemberontakan Cayaraja Ada dugaan bahwa kawasan Candi Jawi dijadikan basis oleh pendukung Kertanegara.
Kisah Romantis Raden Wijaya, Bercumbu dengan Selir Cantik
Penetapan lambang negara dikisahkan pada naskah Kidung Panji Wijayakrama dimana awalnya Raja Majapahit Raden Wijaya kembali dari Mameling hingga mengejutkan Kota Singasari yang telah diduduki oleh musuh yakni tentara Raja Jayakatwang dari Kediri Raden Wijaya beserta pengikutnya diserang oleh tentara musuh di bawah pimpinan Mahisa.
Wong Jowo Kidung Harsawijaya Dan Kidung Panji Wijayakrama
Candi Jawi Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Momen Raden Wijaya Dimabuk Asmara dan Bercumbu dengan
Gajah Mada Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gajah Mada (wafat k 1364) dikenal dengan nama lain Jirnnodhara adalah seorang panglima perang dan mahapatih yang merupakan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit Menurut berbagai sumber mitologi kitab dan prasasti dari zaman Jawa Kuno ia memulai kariernya tahun 1313 dan semakin menanjak setelah peristiwa pemberontakan Ra.