Salamander Raksasa Jepang. Seorang Netizen dari Jepang sebelumnya tidak terlalu peduli ketika ia menemukan seeekor salamander raksasa Jepang yang langka dan mengerikan berkeliaran di sepanjang jalan di Kyoto yang mungkin sedang dalam perjalanannya ke sebuah taman bermain anakanak di suatu sekolah dasar.
Salamander raksasa Jepang (Andrias japonicus) ini pertama kali ditemukan di perairan Kota Innai pada tahun 2004 Salamander ini diberi nama Yuzumaru oleh Manajer Yoshitaka Ifuku Yuzumaru dikenal memiliki hobi bersantai di bawah batu dan makan ikan loach Sampai akhir hayatnya Yuzumaru masih makan dengan baik.
Selamat Jalan Salamander Raksasa Terbesar di Jepang
Andrias japonicus berasal dari wilayah utara Pulau Kyushu dan pulau Honshu barat JepangAndrias japonicus ditemukan pada ketinggian antara 180 dan 1350 mete.
Wow! Salamander raksasa yang langka dari Jepang terekam dalam
The Japanese giant salamander can grow to a length of 5 feet (15 m) and a weight of 55 pounds (25 kg) The largest wild specimen on record weighed 58 lb (263 kg) and was 446 ft (136 cm) long It is the thirdlargest amphibian in the world only smaller than its close relatives the South China giant salamander and the Chinese giant salamander Species A japonicusGenus Family Kingdom.
Japanese giant salamander Wikipedia
Salamander raksasa Jepang disebutsebut sebagai aset budaya sehingga ia begitu penting Maka dari itu pejabat setempat kemudian membuat tampilan 3D (tiga dimensi) dari spesies tersebut untuk kemudian diperlihatkan kepada khalayak umum Pembuatan model 3D dari Salamander raksasa Jepang merupakan proyek dari pemerintah lokal kota Usa (Usashi.
Salamander Merupakan Satwa Yang Tidak Pernah Menua Portalhijau Com
Yuzumaru, Salamander Raksasa Jepang Dikabarkan Telah Mati
Salamander Raksasa Jepang Mengantuk YouTube
Oita Salamander Transparan dengan Bentuk 3D! AsiaQuest
Salamander raksasa Jepang (Andrias japonicus) ini pertama kali ditemukan di perairan Kota Innai pada tahun 2004Tempat penemuan salamander ini diklasifikasikan sebagai monumen nasional dan berbahaya sehingga Badan Urusan Kebudayaan memindahkannya ke tempat lain sebelum akhirnya ditempatkan di Roadside Station Innai.